LAPORAN
PRAKTIKUM I
MIKROBIOLOGI INDUSTRI
Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Industri
Disusun Oleh:
ARGA
GAUTAMA
E1F111003
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS
PERTANIAN
JURUSAN
BUDIDAYA PERTANIAN
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERRTANIAN
BANJARBARU
2013
PENDAHULUAN
Landasan Teori
Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung
kegiatan praktikum. Siswa akan terampil dalam praktikum apabila mereka
mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat,
fungsi alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang akan
mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai contoh, selama praktikum siswa
dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia. Siswa yang menguasai
alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum sehingga siswa
memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan (Laila, 2006).
Dalam suatu laboratorium, ada banyak jenis alat – alat yang digunakan,
salah satu jenis alat yang sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi
adalah alat sterilisasi. Dalam laboratorium, sterilisasi media dilakukan dengan
menggunakan autoklaf yang menggunakan tekanan yang disebabkan uap air, sehingga
suhu dapat mencapai 1210C. Sterilisasi dapat terlaksana bila
mencapai tekanan 15 psi dan suhu 1210C selama 15 menit. Media biakan
yang telah disterilkan harus diberi penutup agar tidak dicemari oleh
mikroorganisme yang terdapat disekelilingnya (Lay,W.B,1994).
Pemanasan basah bertekanan tinggi
(autoklaf) dapat digunakan untuk mensterilkan larutan komponen media, bahan dan
alat-alat yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Sterilisasi ini lebih baik
dibandingkan sterilisasi dengan pemanasan kering karena dengan autoklaf tidak
hanya mematikan mikroorganisme tapi juga mematikan sporanya. Waktu sterilisasi
sangat bervariasi, tergantung dari ukuran obyek yang disterilkan. Lamanya waktu
sterilisasi bahan cair (air, media) tergantung pada volume cairan yang
disterilkan. Sterilisasi alat gelas dan metal dapat dilakukan dengan pemanasan
kering (oven) (Novilia, 2008).
Sterilisasi peralatan dapat digunakan dengan api dan
bahan kimia seperti methanol, dan sejenisnya. Sterilisisasi juga dapat
dilakukan dengan alat sterilisasi seperti autoklaf. Autoklaf merupakan alat
yang dikhususkan utukmensterilkan alat, media dan bahan dari mikroba yang ada,
sistem kerja autoklaf adalah memecah membran sel yang ada dalam mikroba dengan
uap panas bertekanan 10-30 lbs/inchi dan temperature 134oC
(maksimum). Berdasarkan penggunaannya, autoklaf terbagi menjadi 2, yaitu
autoklaf kalsik dan autoklaf modern (lihat hasil percobaan). Cara pengoperasian
autoklaf modern yaitu dengan sistem digital, sehingga waktu, suhu dan tekanan
dapat diatur dengan mudah untuk sterilisasi alat. autoklaf modern bekerja lebih
baik dibandingkan dengan autoklaf klasik yang cara pengoperasiannya masih
manual, sehingga sterilisasi alat sebelum digunakan menggunakan autoklaf
modern, dan sterilisasi alat setelah digunakan menggunakan autoklaf klasik (Winarno, 1999).
Selain alat sterilisasi ada juga jenis alat yang
dikhususkan untuk pengerjaan mikroba, seperti Laminar Air Flow dan enkas.
Laminar air flow ditujukan untuk pengerjaan bakteri, sedangkan enkas digunakan
untuk perkembangbiakan jamur dan kapang. Kedua alat ini telah dilengkapi dengan
sinar UV (apabila dihidupkan) untuk menghambat pertumbuhan mikroba (Hadiutomo, 1990).
Tujuan
Tujuan
dari praktikum Pengenalan Alat dan Teknik
Laporatorium ini adalah agar kita dapat mengenal
dan mengetahui cara menggunakan alat-alat laboratorium dalam praktikum
Mikrobiologi Industri Serta kita dapat
mengetahui metode aseptis yang dipergunakan dalam praktikum
Mikrobiologi Industri.
TATA
CARA PENETILIAN
Waktu dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan di laboratorium Analisis Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
pada hari Kamis tanggal 21Februari 2013
pukul 16.00-18.00 WITA.
Bahan Dan Alat
Bahan dan alat yang dapat digunakan pada peraktikum ini
adalah Autoklaf, oven, kulkas, cawan petri, tabung reaksi, ose, lampu spiritus,
beaker glass, hot plate, labu Erlenmeyer, kaca obyek biasa, kaca obyek cekung,
kaca penutup, mikroskop medan terang, pipet tetes dan pipet serologis, gelas
ukur, neraca analitik, inkubator, shaker, penangas air, stirrer, colony
counter, haemasitometer, dan laminar air flow.
Prosedur
Kerja
a.
Pengenalan Alat
Diamati, dicatat dan dipelajari fungsi serta prosedur kerja
setiap alat yang tercantum pada pendahuluan
hasil
b.
Metode Aseptis
Dipakai selalu jas lab selama bekerja di laboratorium
Dibersihkan
meja laboratorium setiap memulai ataupun mengakhiri pekerjan dilaboratorium
dengan desinfektan
Diharuskan mencuci
tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
dilaboratorium
Diharapkan jangan
merokok, makan dan minum dilaboratorium
Diperhatikan dengan hati-hati
semua biakan mikroorganisme, diusahakan
jangan dibawa keluar dari laboratorium dan dibersihkan
dengan desinfektan apabila tercecer dilantai saat dipindahkan
Disiapkan penyangga apabila
ingin menggunakan pipet yang sama lebih dari satu kali
Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1. Gambar dan Fungsi Alat
Nama
Alat
|
Gambar
|
Fungsi
|
|
Mikroskop
|
|
Untuk
mengamati objek yang sangat kecil (mikroskopis) yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang
|
|
Cawan
Petri
|
|
Untuk
menumbuhkan, memelihara serta membiakkan (kultivasi) mikroorganisme
|
|
Tabung
reaksi
|
|
Untuk
menyimpan mikroorganisme dalam medium cair atau padat, alat pengenceran,
untuk pengujian mikrobiologis
|
|
Pipet
tetes dan Pipet serologis
|
|
Merupakan
alat ukur volume yang bias memindahkan suatu volume dari satu wadah ke wadah
yang lain
|
|
Autoklaf
|
|
Alat
pemanas tutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap
bersuhu dan bertekanan tinggi
|
|
Ose
|
|
Untuk
mengambil dan menggores mikroorganisme, memindahkan atau mengambil koloni
suatu mikroba ke media yang akan digunakan kembali
|
|
Beaker
glass
|
|
Untuk mengaduk, mencampur
dan memanaskan cairan
Untuk mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat digunakan gelas arloji sebagai penutup |
|
Neraca
analitik
|
|
Untuk mengukur berat bahan-bahan
kimia berupa serbukan.
|
|
Gelas
ukur
|
|
Mengukur volume larutan,
cairan atau tepung pada berbagai ukuran volume
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL |
|
Oven
|
|
Sebuah alat yang menggunakan radiasi
gelombang mikro untuk memanaskan.
|
|
Kulkas
|
|
Sebuah alat yang menggunakan
refrigrasi untuk menolong pengawetan
|
|
Objek
glass dan cover glass
|
|
Untuk meletakkan preparat yang akan
dilihat pada mikroskop
|
|
Lampu
spiritus
|
|
Untuk memanaskan bahan kimia
|
|
Hot
plate
|
|
Untuk mengaduk seker agar stret mutar
|
|
Labu
enlenmayer
|
|
Untuk menaruh dan mencampurkan bahan
kimia dan mentetrasikan.
|
|
Rak
tabung reaksi
|
|
Tempat dudukan tabung, prinsip kerjanya
yaitu tabung reaksi diletakkan sesuai tempat (lubang yang tersedia) disimpan
ditempat yang aman
|
|
Labu
Ukur
|
|
Untuk menyiapkan larutan
dalam kimia analitik yang konsentrasi dan jumlahnya diketahui dengan pasti
dengan keakuratan yang sangat tinggi
|
|
Kaca
obyek biasa
|
|
Untuk menaruh bahan yang diteliti
dibawah mikroskop
|
|
Kaca penutup
|
|
Untuk menutup preparat
|
|
Inkubator
|
|
Untuk mensterilisasikan agar tidak
rusak
|
|
Shaker
|
|
Untuk mencampurkan bahan kimia
|
|
Penangas air
|
|
Untuk memanaskan bahan-bahan kimia
|
|
Stirer
|
|
Untuk mengaduk berupa magnetik
|
|
Colony counter
|
|
Untuk menghitung mikroba yang ada
dalam cawan petri
|
|
Haemasitometer
|
|
Untuk menghitung, tetapi hasilnya
lebih tepat dan akurat
|
|
Laminar air flow
|
|
Untuk mengembang biakkan koloni
|
|
Pembahasan
Dalam praktikum ini yaitu pengenalan alat-alat
laboratorium hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita dapat mengenal
dan mengetahui fungsi dari alat-alat laboratorium. Dalam praktikum mikrobiologi banyak sekali kita
menggunakan alat-alat laboratorium baik alat-alat gelas maupun peralatan
mekanik dan optik. Alat-alat gelas yang digunakan, terutama cawanpetri, tabung
reaksi, gelas obyek, gelas penutup, gelas piala, gelas Erlenmeyer, dan
lain-lain. Kebersihan alat-alat gelas tersebut sangat menentukan keberhasilan
kegiatan yang kita lakukan, baik untuk menghindari kontaminasi maupun untuk
kejelasan dan ketetapan pengamatan. Dalam hal ini kebersihan dapat diartikan
sebagai jernih, kering, serta bebas dari debu dan lemak.
Pembersihan alat gelas dilakukan sebelum dan sesudah
kegiatan praktek, sesuai dengan keadaan, apakah sudah bersih atau belum.
Alat-alat gelas yang digunakan harus selalu dikembalikan dalam keadaan bersih.
Untuk memudahkan pembersihan, alat gelas sebaiknya dikelompokkan menurut jenis dan
ukurannya. Sebelum dibersihkan,alat gelas juga harus dibersihkan dulu dari
segala bentuk kotoran, seperti : medium kultur (media biakan), selotip, marker,
dan lain-lain. Marker permanen dapat dihilangkan dengan menyapukan kapas yang
telah dibasahi aseton pada bagian yang dibersihkan.
Selain alat-alat yang terbuat dari gelas seperti yang
telah disebutkan diatats, dalam pekerjaan mikrobiologi membutuhkan banyak
sekali peralatan mekanik dan paralatan optic yang tidak kalah penting dari
peralatan gelas. Peralatan mekanik ini misalnya: otoklaf, sentrifuge,
penghitung koloni, incubator, oven, timbangan analitik, kotak isolasi, dan
mikroskop.
Dari hasil pengamatan alat-alat tersebut memiliki fungsi dan penggunaan
yang berbeda, meskipun ada juga fungsidan penggunaannya hampir sama.Alat-alat
ini juga terdiri dari sterilisasi, yaitu alat yang digunakan untuk sterilisasi.
Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat-alat maupun bahan-bahan dari
semua kehidupan. Alat isolasi adalah alat yang digunakan untuk mengisolasi
mikroorganisme dan alat inokulasi mikroba.
Pentingnya dilakukan pengenalan
alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat
tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat
dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan
penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat akan
meningkatkan kualitas penelitian seseorang. Selain itu, bahan dan peralatan
yang digunakan dalam penelitian harus dalam kondisi steril. Untuk mencapainya,
maka diperlukan teknik sterilisasi. Sterilisasi ialah proses-proses untuk
menjadikan peralatan dan bahan-bahan bebas dari semua bentuk kehidupan. Tujuan
utamanya adalah supaya sebelum pengkulturan dapat mematikan mikroorganisme yang
tidak diinginkan dan tidak turut tumbuh dalam kultur murni (suatu kultur
mikroorganisme yang tersusun dari sel-sel sejenis). Teknik
Sterilisasi dibedakan menjadi empat kelompok, antara lain : Sterilisasi
fisik dengan panas, sterilisasi mekanik dengan filter, sterilisasi kimia, dan
sterilisasi radiasi.
Dari praktikum yang telah kami lakukan, diperoleh hasil
bahwa syarat utama bekerja di bidang mikrobiologi adalah sterilitas, baik
sterilitas diri maupun alat-alat yang akan digunakan. Sebelum dan sesudah
praktikum dilakukan, kita menggunakan alkohol untuk mensterilkan tangan dan
meja kerja. Sedangkan untuk alat-alat yang akan digunakan, cara
mensterilkannya tergantung dari bahan dan jenis alat tersebut. Hal ini
dikarenakan alat-alat tersebut mempunyai karakter dan perlakuan yang berbeda,
serta mempunyai fungsi yang spesifik tergantung jenis alatnya. Alat yang
terdapat di ruangan laboratorium seperti spektrofotometer, autoklaf, laminar
air flow, neraca analitik, coloni counter, shaker, spektrofotometer, waterbath,
oven, sentrifuge, dan destilasi air.
Ketika kita bekerja dalam pengkulturan, misalnya mengambil atau memindahkan mikroba, menuangkan media, kita harus melakukannya di dekat api bunsen. Hal ini bertujuan agar area sekitar kita bekerja bebas dari mikroba. Alat-alat penting lainnya adalah oven. Dalam menggunakan oven ini kita jangan sekali-kali memasukkan tangan ke dalamnya. Hal ini dikarenakan oven memiliki suhu di atas 200ÂșC. Sedangkan untuk autoklaf, hal yang perlu diperhatikan adalah ketika alarm tanda selesai sudah berbunyi, jangan langsung membukanya. Akan tetapi tunggu hingga jarum tekanan menunjukkan angka 0. Dalam menggunakan sentrifuge, keseimbangan tabung reaksi harus diperhatikan, karena akan mempengaruhi kinerja sentrifuge. Apabila berat larutan dalam tabung reaksi tidak seimbang, maka sentrifuge tidak dapat bekerja secara maksimal. Selain alat diatas, ada satu alat lagi yang biasa dipakai, yaitu laminar air flow. Karena alat ini menggunakan teknik radiasi, maka pada saat penggunaannya kita harus berhati-hati. Kita jangan terlalu dekat ketika sinar UV dinyalakan karena seperti yang kita ketahui bahwa sinar UV sangat berbahaya jika terkena tubuh kita secara langsung.
Terakhir, dalam melakukan sutau pekerjaan yang berhubungan dengan mirobilogi kiat dituntut untuk bisa mengerjakannya sendiri. Hal ini bertujuan selain untuk melatih skill kita dalam bidang mikrobiologi, tetapi juga untuk menghindari banyaknya kontaminan yang masuk ke dalam biakan.
Ketika kita bekerja dalam pengkulturan, misalnya mengambil atau memindahkan mikroba, menuangkan media, kita harus melakukannya di dekat api bunsen. Hal ini bertujuan agar area sekitar kita bekerja bebas dari mikroba. Alat-alat penting lainnya adalah oven. Dalam menggunakan oven ini kita jangan sekali-kali memasukkan tangan ke dalamnya. Hal ini dikarenakan oven memiliki suhu di atas 200ÂșC. Sedangkan untuk autoklaf, hal yang perlu diperhatikan adalah ketika alarm tanda selesai sudah berbunyi, jangan langsung membukanya. Akan tetapi tunggu hingga jarum tekanan menunjukkan angka 0. Dalam menggunakan sentrifuge, keseimbangan tabung reaksi harus diperhatikan, karena akan mempengaruhi kinerja sentrifuge. Apabila berat larutan dalam tabung reaksi tidak seimbang, maka sentrifuge tidak dapat bekerja secara maksimal. Selain alat diatas, ada satu alat lagi yang biasa dipakai, yaitu laminar air flow. Karena alat ini menggunakan teknik radiasi, maka pada saat penggunaannya kita harus berhati-hati. Kita jangan terlalu dekat ketika sinar UV dinyalakan karena seperti yang kita ketahui bahwa sinar UV sangat berbahaya jika terkena tubuh kita secara langsung.
Terakhir, dalam melakukan sutau pekerjaan yang berhubungan dengan mirobilogi kiat dituntut untuk bisa mengerjakannya sendiri. Hal ini bertujuan selain untuk melatih skill kita dalam bidang mikrobiologi, tetapi juga untuk menghindari banyaknya kontaminan yang masuk ke dalam biakan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil praktikum maka dapat disimpulkan bahwa alat-alat pada laboratorium
mikrobiologi terbagi atas alat-alat yang terbuat dari gelas, alat-alat
sterilisasi, mikroskop, dan alat-alat lain. Yang termasuk alat-alat gelas
antara lain tabung reaksi, tabung durham, erlenmeyer, gelas ukur, pipet tetes,
cawan petri dan penutup, batang gelas bengkok, corong, batang pengaduk, gelas
kimia dan labu ukur.
Yang termasuk alat-alat sterilisasi yaitu otoklaf, oven, dan bunsen. Sedangkan yang termasuk alat-alat lain yaitu Colony Counter, Inkubator, Shaker, Ose, rak tabung, centrifuge, neraca analitik, spektrofotometer, lemari pendingin, kompor gas, dan laminary air flow.
Yang termasuk alat-alat sterilisasi yaitu otoklaf, oven, dan bunsen. Sedangkan yang termasuk alat-alat lain yaitu Colony Counter, Inkubator, Shaker, Ose, rak tabung, centrifuge, neraca analitik, spektrofotometer, lemari pendingin, kompor gas, dan laminary air flow.
Saran
Sebaiknya
dalam melakukan praktikum ini, praktikan memperhatikan betul alat–alat yang
digunakan dalam mikrobiologi agar dapat mengetahui fungsi dan prinsip kerja
dari masing–masing alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hadiutomo.
1990. Mikrobiologi Dasar Jilid I.
Jakarta: Erlangga.
Laila,
Khusucidah, 2006, Krelasi Antara Pengetahuan Alat Praktikum dengan Psikomotorik
Siswa kelas XII IPA SMAN 11 Semarang Materi pokok, Univ. Negeri semarang.
Lay,
W. B. (1994). Analisis Mikrobiologi di Laboratorium. Jakarta : Penerbit
PT. Raja Grafindo Persada. Hal. 32, 71-73.
Novilia, 2008. Artikel Ilmiah Penelitian Mikroba. Gramedia.
Indonesia.
Winarno, 1999. Penuntun Praktikum
Mikrobiologi Industri Pangan. Pustaka Harapan. Jakarta.